Citi Tour Madinah : 7 Tempat Penting Bersejarah di Madinah 

Citi Tour Madinah : 7 Tempat Penting Bersejarah di Madinah 

Last Updated: October 3, 2023By

Madinah, sebuah kota yang penuh dengan kekayaan sejarah dan spiritual, menyembunyikan banyak harta terpendam di antara jajaran bangunannya yang indah. 

 

Dari kemegahan Masjid Nabawi hingga jejak-jejak langkah Rasulullah SAW, Citi Tour Madinah akan membawa Anda dalam perjalanan yang mengagumkan ke tujuh tempat bersejarah yang tak ternilai di kota ini. 

 

Jangan lewatkan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang warisan Islam dan sejarah yang telah melekat dalam setiap sudut kota ini. Mari kita mulai menjelajah!

1. Masjid Nabawi

Citi Tour Madinah : 7 Tempat Penting Bersejarah di Madinah  - Masjid Nabawi

Masjid ini adalah masjid yang ada di Madinah, memiliki sejarah yang kaya dan penting dalam Islam. Masjid Nabawi adalah masjid tertua ketiga yang menjadi sejarah perjalanan Islam serta pada masa sekarang ini sudah menjadi satu dari banyaknya masjid terbesar di dunia. Dalam keyakinan umat Islam, Masjid Nabawi memiliki kedudukan yang sangat istimewa, hanya kalah pentingnya dibandingkan dengan Masjidil Haram di Makkah.

 

Sejarah awal Masjid ini mencakup peran pentingnya sebagai tempat kediaman Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Madinah ketika tahun 622 M. Awalnya, bangunan masjid tidak mempunyai atap dan juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan, termasuk sebagai tempat pertemuan masyarakat dan madrasah agama. Seiring berjalannya waktu dan perubahan penguasa di Madinah, masjid ini mengalami berbagai pembangunan dan perluasan. Bahkan, ketika tahun 1909, Masjid Nabawi ini menjadi satu dari beberapa lokasi pertama di Jazirah Arab yang menerima atau mendapatkan pasokan listrik. 

 

Saat ini, masjid ini adalah salah satu destinasi yang paling utama bagi para jemaah umrah maupun haji, dan terdapat makam Nabi Muhammad SAW juga menjadi tujuan ziarah yang penting bagi umat Islam yang datang ke Madinah. Yang menjadi fitur ikonik dari Masjid Nabawi ini yaitu Kubah Hijau, yang merupakan tempat kuburan Nabi Muhammad dan terus menjadi titik fokus spiritual dan historis bagi umat Islam di seluruh dunia. Kubah ini telah mengalami berbagai renovasi selama sejarahnya, dan saat ini dikenal sebagai “Kubah Hijau” setelah dicat hijau pada tahun 1837, di bawah pemerintahan Sultan Utsmaniyah Mahmud II.

2. Masjid Quba

Citi Tour Madinah : 7 Tempat Penting Bersejarah di Madinah  - Masjid Quba

Masjid Quba merupakan tempat ibadah pertama kali dibangun oleh nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW. ketika tahun 1 H atau 622 M. Masjid Quba ini berada kurang lebih 5 kilometer di bagian tenggara dari Madinah, dan memiliki sejarah yang sangat penting dalam Islam. Di Al-Qur’an, dijelaskan bahwa Masjid Quba dibangun karena penuh rasa ketakwaan. Ini merupakan tempat yang mendapat pujian khusus dari Allah swt., dan orang-orang yang melakukan shalat di dalamnya dianugerahi keberkahan. Masjid ini sudah mengalami beberapa kali pembangunan atau renovasi dalam sejarahnya.

 

Meskipun Masjid Quba sederhana dalam desainnya, masjid ini sudah menjadi inspirasi bagi masjid yang akan didirikan setelahnya. Bangunannya yang sederhana namun fungsional memenuhi syarat-syarat dasar untuk sebuah masjid, dengan ruang persegi empat yang dikelilingi oleh dinding. Di bagian utara, terdapat serambi untuk shalat, yang diatapi oleh daun kurma, menciptakan suasana alami. 

 

Di tengah masjid, ada sumur untuk mengambil wudhu, yang mengambil air untuk ibadah. Yang menjadi ciri khas masjid ini adalah cahaya matahari, kebersihan, dan udara segar. Terdapat 19 pintu masuk ke masjid, dengan tiga pintu utama yang digunakan oleh jamaah, termasuk satu pintu khusus untuk para jamaah wanita. Ada area yang digunakan untuk pendidikan dan pengajaran agama disebrang ruangan yang paling utama di masjid ini. 

3. Jannatul Baqi

Jannatul Baqi

Jannatul-Baqi, juga dikenal sebagai Baqi’ al-Gharqad, merupakan sebuah pemakaman Islam yang pertama kali ada di kota Madinah. Berada dibagian timur-tenggara dari Masjid Nabawi, Jannatul-Baqi menjadi tempat peristirahatan akhir bagi banyak tokoh penting dalam sejarah Islam, termasuk keluarga serta para sahabat Nabi Muhammad SAW, dan generasi-generasi berikutnya seperti para tabiin dan tabiuttabiin. Tempat ini memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam Islam dan sering menjadi tujuan ziarah bagi umat Muslim yang datang ke Madinah.

 

Sejarah Jannatul-Baqi dimulai saat Nabi Muhammad SAW. tiba di Madinah. Tempat ini awalnya merupakan sebuah tanah yang penuh oleh tumbuhan seperti pohon-pohon Lycium shawii atau gharqad. Namun, setelah wilayah permukiman di sekitar Baqi’ berkembang dan menjadi pusat Islam, tempat ini diresmikan sebagai pemakaman umum. Sejumlah tokoh penting dalam Islam, seperti sahabat-sahabat Nabi dan anggota keluarga Nabi, dimakamkan di sini. 

 

Pemakaman ini juga mengalami berbagai perluasan dan peningkatan selama sejarahnya, termasuk pembangunan berbagai kubah juga struktur di bagian atas makam para tokoh penting. Sayangnya, Jannatul-Baqi mengalami penghancuran dua kali, yang pertama pada tahun 1806 dan yang kedua pada tahun 1925 atau 1926, yang menghapuskan banyak bangunan dan situs bersejarah di dalamnya. Meskipun terdapat berbagai protes dan upaya untuk memulihkan pemakaman tersebut, bangunan dan struktur tersebut tidak pernah dipulihkan sepenuhnya.

4. Masjid Dzulhulaifah atau Masjid Bir Ali

Masjid Dzulhulaifah atau Masjid Bir Ali

Masjid Dzulhulaifah, juga dikenal sebagai Masjid Bir Ali, terletak di Madinah, Arab Saudi, dan memiliki peran penting sebagai salah satu miqat, tempat di mana orang-orang yang ingin beribadah umrah atau haji melewati kota Madinah ini untuk mengambil niat ihram. Lokasinya berjarak sekitar 14 kilometer ke bagian barat Wadi ‘Aqiq, di bagian wilayah Abyar Ali. Miqat ini termasuk satu dari lima miqat yang sudah ditetapkan oleh Nabi Muhammad sebagai tempat yang harus dilewati oleh para jemaah umrah atau haji yang berdatangan dari arah kota Madinah.

 

Sejarah Masjid Dzulhulaifah melibatkan serangkaian perombakan sepanjang perkembangannya. Pada awalnya, masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali ini dibangun ketika masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz di Madinah, dan setelah itu mengalami pembaruan saat masa Utsmaniyah dan Abbasiyah. Meskipun begitu, masjid ini masih berukuran begitu kecil dan dibuat dari batu. Pada saat itu, belum ada banyak jemaah umrah atau haji yang datang atau singgah di masjid ini.

 

Namun, kemudian Raja Fahd bin Abdul Aziz memberikan perintah untuk perombakan dan perluasan mengingat pertumbuhan jumlah para jemaah yang semakin banyak. Saat ini, Masjid Dzulhulaifah memiliki luas sekitar 6.000 meter persegi dengan kubah dengan tinggi 16 m diatas permukaan tanah. Masjid ini mampu menampung hingga 5.000 jemaah untuk salat dan dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang untuk mengganti pakaian ihram, tempat untuk mengambil wudhu, dan pasar berbagai kebutuhan bagi para jemaah haji. Di sebelah barat masjid, terdapat juga area parkir untuk mobil serta kebun kurma yang sangat luas.

5. Masjid Abu Bakar

Masjid Abu Bakar

Masjid Abu Bakar As-Siddiq merupakan satu dari beragam masjid tertua di Madinah yang terletak di sisi barat daya Masjid Nabawi. Masjid ini mempunyai nilai sejarah dalam Islam yang tinggi karena dikatakan bahwa tempat ini adalah di mana Rasulullah Muhammad biasa melaksanakan salat Idul Fitri, dan tradisi ini dilanjutkan oleh Abu Bakr setelah kematian Nabi Muhammad. 

 

Terdapat dua versi yang menceritakan sejarah latar belakang dari masjid ini. Versi sejarah pertama menjelaskan bahwa di Masjid Abu Bakar ini, Khalifah Abu Bakar As-Siddiq pernah mengadakan salat untuk Hari Raya bersama Rasulullah SAW serta umat Muslim ketika masa itu, sehingga masjid ini didirikan sebagai bentuk dari penghormatan. Versi kedua menyebutkan bahwa di masjid ini dahulu ada rumah kediaman dari Khalifah Abu Bakar As-Siddiq, dan masjid ini dibangun sebagai tanda penghormatan. 

 

Dalam sejarahnya, Masjid Abu Bakar dibangun oleh Umar bin Abdul Aziz pada tahun ke-50 H. Kemudian, masjid ini mengalami renovasi dan pembangunan kembali oleh Sultan Mahmud II atau Sultan Mahmud Khan al-Utsmani tanpa merubah desain dan bentuk aslinya. Masjid ini memiliki ukuran 19,5 x 15 m dan terkenal karena memiliki pintu yang diyakini asli dan mirip dengan yang terpasang di rumah kediaman Abu Bakar. 

 

Tetapi, saat ini ada sebuah kabar atau informasi yang mengindikasikan bahwa masjid ini mungkin akan dirobohkan sebagai bagian dari perluasan Masjid Nabawi. Masjid Abu Bakr tetap menjadi saksi sejarah penting dalam Islam dan merupakan tempat yang dihormati oleh umat Muslim.

6. Jabal Uhud

Jabal Uhud

Gunung Uhud, atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Jabal Uhud, merupakan gunung yang terletak dibagian utara kota Madinah, Arab Saudi, dengan tinggi kurang lebih 1077 mdpl. Jabal Uhud memiliki karakteristik geologis yang unik, terdiri dari banyak batu granit dengan warna merah yang membentang mulai dari bagian tenggara sampai ke bagian barat laut, mempunyai ukuran panjang 7 km serta lebar mencapai 3 km. Gunung Uhud ini merupakan gunung yang terbesar juga paling tinggi di kota Madinah. 

 

Gunung ini memiliki signifikansi sejarah karena merupakan lokasi dari pertempuran ke-2 antara Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Nabi melawan orang dari kafir Quraisy Mekah. Pertempuran Uhud ini terjadi ketika tahun ke-2 H, melibatkan sekitar 700 orang pasukan Muslim dari Madinah dengan pemimpin yaitu Nabi Muhammad SAW, berhadapan dengan pasukan kafir Quraisy Mekah dengan jumlah 3000 orang pasukan yang dipimpin Abu Sufyan. Sayangnya, dipertempuran ini, kaum Muslim mengalami sebuah kekalahan, dan kafir Quraisy yang memenangkan pertempuran Uhud tersebut.

 

Dibagian selatan gunung, ada sebuah pemakaman untuk para syuhada, yang meliputi tokoh-tokoh Islam yang telah gugur didalam pertempuran Uhud. Di antara yang dimakamkan di tempat ini yaitu Hamzah bin Abdul-Muththalib, paman Nabi Muhammad dan saudara atau keluarga sepersusuan beliau. Gunung Uhud juga memiliki nilai historis dan religius yang tinggi dalam Islam, dan lokasi pemakaman para syuhada di kaki gunung ini menjadi tempat ziarah penting bagi umat Muslim yang mengunjungi Madinah.

7. The Seven Mosque

The Seven Mosque

The Seven Mosques (Al-Masājid al-Saʿba) adalah sebuah tempat yang terdapat 6 masjid kecil bersejarah yang banyak dikunjungi di Madinah. Nama “Tujuh” dalam kompleks ini berasal dari sejarah, meskipun kenyataannya hanya ada enam masjid, karena salah satu di antaranya telah dirobohkan. 

 

Meskipun sering dikunjungi oleh para jemaah haji, sumber-sumber Saudi menyatakan bahwa tidak ada catatan dalam ajaran dari Nabi Muhammad atau dalam hukum Islam (Sharia) yang mengkaitkan kunjungan ke masjid-masjid ini dengan keutamaan. Nabi Muhammad pernah bersabda, “Anda tidak harus bersiap-siap untuk mengunjungi kecuali tiga masjid ini: Al-Masjid an-Nabawi, Masjid al-Haram, dan Al-Aqsa.” Namun, saat ini ada upaya untuk menjaga The Seven Mosques sebagai warisan sejarah dan budaya serta keagamaan yang berharga.

 

Lokasi keenam masjid ini berada dibagian selatan Gunung Sela, yang menjadi tempat terjadinya Pertempuran Khandaq atau Trench, sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Meskipun tidak memiliki kedudukan serupa dengan tiga masjid utama, kompleks The Seven Mosques masih menjadi tempat yang penting dalam sejarah dan budaya Islam, dan menjadi tujuan ziarah bagi banyak umat Muslim yang berkunjung ke Madinah.

 

Dengan menjelajahi Citi Tour Madinah, Anda tidak hanya menghormati sejarah, tetapi juga menambah pemahaman spiritual Anda tentang Islam. Madinah bukan hanya sebuah kota, tetapi sebuah tempat yang memimpin Anda dalam perjalanan rohani dan refleksi mendalam. Mari kita terus meresapi kekayaan sejarah dan nilai-nilai yang disampaikan oleh tempat-tempat ini, sehingga pesan-pesan kebaikan dari Madinah dapat terus mengilhami hidup kita.

Leave A Comment